Technic breeding (beternak) dgn cara
yg lebih sistematis sehingga bisa juga disebut sebagai ‘Rekayasa
Genetika’. Mungkin saja diantara teman2 ada yg lebih berpengalaman dan
menemukan cara ternak yg lebih baik. Tapi minimal, artikel ini bisa
menjadi sebuah wawasan baru mengenai bagaimana cara beternak yg baik dgn
teknik modern sesuai dgn teori genetika.
Sebelum dilanjut, ada baiknya kita mengenal dulu beberapa kosa kata yg ada dalam artikel ini agar tdk terjadi salah penafsiran.
Inbreed : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.
Line breed : Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.
Cross breed : Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.
Super breed : Individu yang selalu mampu menurunkan sifat2 terbaik pada keturunannya.
Super fight : Individu yang diproyeksikan khusus untuk lomba/tarung.
Artikel ini ditulis oleh Steven van Breemen, sesuai dgn pengalamannya beternak merpati pos di Eropa sana. Dituangkan dalam buku berjudul Mini Course The Art of Breeding. Meskipun hewan yg digunakan adalah merpati, tapi saya rasa bisa diterapkan pada Ayam. Mengingat kedua spesies ini banyak memiliki kesamaan. Berikut ringkasannya :
Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “population genetics”. Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi yang ada dalam kandang dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 ayam di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama (tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super fight.
Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yg dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip Cross Breed, Inbreed dan Line breed secara sistematis dan tercatat dgn detail. Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang2 kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!
Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas ayam yg nantinya ingin kita hasilkan.
Berikut penerapannya di lapangan :
Tahapan ternak berdasar teori ini :
1. Cross breed I
Sebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter ayam terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat ayam juara yang ada. Ayam juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.
Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kita tsb. Memakai ayam juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Ayam juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya ayam dgn pukul keras, maka carilah ayam juara yg tipikal kerjanya pukul keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan ayam pukul keras.
Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul ayam2 dgn karakter pukul keras secara merata pada anakannya.
Cross breed 1 ini dianggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.
2. Inbreed :
Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).
Hasil inilah yg disebut ‘investasi’, modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan fighter. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi petarung. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.
3. Line breed :
Setelah dapat ‘modal’ dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya pukul keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : ayam dgn karakter pukul sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai ‘super breed’. Yaitu ayam yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.
4. Cross breed 2 :
Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn ayam dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn ayam lain yg pukul keras, hasilnya pasti ayam dgn pukulan sempurna. Kalau di cross dgn ayam yg sifatnya agak berbeda, -teknik bagus misalnya- maka pukul kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap ayam dgn tipikal pukul keras dan teknik bagus. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super fighter’.
Beberapa prinsip yg harus dipahami :
Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.
Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).
Sebelum dilanjut, ada baiknya kita mengenal dulu beberapa kosa kata yg ada dalam artikel ini agar tdk terjadi salah penafsiran.
Inbreed : Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.
Line breed : Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.
Cross breed : Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.
Super breed : Individu yang selalu mampu menurunkan sifat2 terbaik pada keturunannya.
Super fight : Individu yang diproyeksikan khusus untuk lomba/tarung.
Artikel ini ditulis oleh Steven van Breemen, sesuai dgn pengalamannya beternak merpati pos di Eropa sana. Dituangkan dalam buku berjudul Mini Course The Art of Breeding. Meskipun hewan yg digunakan adalah merpati, tapi saya rasa bisa diterapkan pada Ayam. Mengingat kedua spesies ini banyak memiliki kesamaan. Berikut ringkasannya :
Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “population genetics”. Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi yang ada dalam kandang dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 ayam di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama (tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh). Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super fight.
Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yg dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip Cross Breed, Inbreed dan Line breed secara sistematis dan tercatat dgn detail. Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang2 kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!
Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas ayam yg nantinya ingin kita hasilkan.
Berikut penerapannya di lapangan :
Tahapan ternak berdasar teori ini :
1. Cross breed I
Sebelum mulai ternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter ayam terbaik yang kita idam2kan. Bukan sekedar ikut2an hanya melihat ayam juara yang ada. Ayam juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya.
Untuk cross breed I, carilah pasangan indukan sesuai dgn kriteria khayalan kita tsb. Memakai ayam juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Ayam juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya ayam dgn pukul keras, maka carilah ayam juara yg tipikal kerjanya pukul keras. Kemudian cari juga pasangan betinanya yg keturunan ayam pukul keras.
Hasil dari cross breed 1 ini diharapkan muncul ayam2 dgn karakter pukul keras secara merata pada anakannya.
Cross breed 1 ini dianggap tahap yg paling penting utk pondasi tahapan breeding berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya (inbreed), dan menghindari set back yg bisa membuang waktu percuma.
2. Inbreed :
Tujuan inbreed adlh mencetak breeder (parental stock) yg menyatukan sifat2 positif yg dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).
Hasil inilah yg disebut ‘investasi’, modal dasar dan aset ternakan kita yg sangat berharga. Anakan hasil inbreed, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan fighter. Sukur2 kalo ternyata hasilnya bisa jadi petarung. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.
3. Line breed :
Setelah dapat ‘modal’ dari inbreed, diperkuat lagi dgn line breed. Bila dipasangkan (misalnya) dgn paman yg punya pukul keras, hasilnya sudah bisa dipastikan : ayam dgn karakter pukul sempurna yg sangat dominan. Mungkin inilah yg dimaksud oleh Steven sebagai ‘super breed’. Yaitu ayam yg memiliki daya turun breeding yg kuat thdp anak2nya.
4. Cross breed 2 :
Super breed ini boleh dicoba utk disilang dgn ayam dari trah lain (cross breed ke 2). Tujuannya utk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di cross dgn ayam lain yg pukul keras, hasilnya pasti ayam dgn pukulan sempurna. Kalau di cross dgn ayam yg sifatnya agak berbeda, -teknik bagus misalnya- maka pukul kerasnya tidak akan hilang. Justru kita berharap ayam dgn tipikal pukul keras dan teknik bagus. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai ‘Super fighter’.
Beberapa prinsip yg harus dipahami :
- Tujuan utama teori population genetics adalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah “geno-type”) , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dgn kata lain, tujuan teori ini adlh menciptakan ‘super ‘breeder’.
- Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter 2 individu yang berbeda, baik karakter yang positif maupun negatif. (Ingat, tidak ada ayam yg sempurna). Oleh karenanya rumus inbreeding adalah “the best vs the best”. Mr. Breemen memakai istilah super breeder vs super breeder. Yang kedua, super breeder harus mempunyai karakteristik yg dapat mendukung “khayalan” kualitas ayam yg ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwa hasil ternakan kita harus teknik bagus, maka cari indukan yg teknik bagus. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yg “ideal”, menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui cross-breeding.Mungkin ada yg bertanya, kalau kita sudah punya “super breeder” kenapa tidak itu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pake teori population genetics?? jawab : Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yg kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yg gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun. Dan banyak ayam2 juara yg terputus generasinya.
- Cross-breeding yg pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yg berbeda sedangkan cross-breeding yg kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaitu apabila kita ingin memproduksi petarung dan untuk memperbaiki kualitas darah yg sudah ada (menambahkan elemen baru atau “additive characteristics” yg sudah ada).
- Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yg ekstra ketat. Beberapa waktu yg lalu ada pendapat yg mengatakan untuk bisa memakai sistem inbreeding, maka kita harus menjadi ahli “membunuh”. Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yg akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Pilihlah anak betina yg mirip bapaknya dan anak jantan yg mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian “mirip” disini bukan mirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sini lagi-lagi diperlukan “feeling” dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasi kita tetaskan 3 X, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yg akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yg akan diseleksi, akan semakin bagus.
- Hasil inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (ayam hasil inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada ayam hasil in-breeding berarti effek dari inbreeding itu lebih bagus ( confused confused ).Ayam hasil inbreeding tidak cocok untuk tarung, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untuk breeding). Turunanya nanti yang dimainkan.
Dengan in-breeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. In-breeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan in-breed maka turunannya akan mirip satu sama lain.
Menjodohkan bapak dan anaknya yg cewek atau ibu dengan anaknya yg cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama in-breeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).
Perkembangan ayam laga th 2013
Perkembangan di dunia ayam aduan dewasa ini begitu pesatnya
sehingga muncullah berbagai macam trah
baru yang masing – masih trah mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan trah yang lain. Namun sebagai peternak kita hendaknya harus senantiasa mengambangkan ayam adauan di Indonesia sehingga tidak dikenal Final Genetik yang artinya pengembangan genetik pada ayam aduan tidak boleh berhenti dan harus senantiasa dikemangkan dengan melakukan berbagai macam crossbreeding antara satu trah dengan trah yang lain , berikut adalah beberapa Trah ayam aduan yang ada dewasa ini :
A. BASIC TYPE
1. Ayam Bangkok
Jenis ini memang paling populer di kalangan penghobi ayam aduan , mengingat ayam Bangkok tidak hanya dikenal memiliki pukulan yang bagus tapi juga memiliki teknik bertarung yang cukup beragam. Tidak heran hingga terjadi Majas Metonimia di kalangan penghobi ayam aduan semua ayam disebut ayam Bangkok. Ayam Bangkok tidak hanya adu pukul, tetapi juga bisa adu jalu bahkan tidak jarang menggunakan jalu pasangan. Kecerdikan ayam Bangkok dalam bertarung inilah banyak penghpbi ayam aduan yang fanatik , sehingga mereka meyakini ayam Bangkok import memiliki kualitas yang lebih bagus disbanding dengan yang diternak di Indonesia , padahal tidak selamanya benar . Memang yang Import lebih bagus itu hal wajar , selain ongkos kirimnya mahal dam ayam yang dibeli harus berkualitas super. Sementara di Bangkok sendiri yang kualitasnya biasa saja cukup banyak.
2. Ayam Saigon
Ayam Vietnam atau lebih dikenal dengan ayam Saigon, Jenis yang satu ini memiliki kelebihan pukulan yang cukup keras dan ketahanan badan yang luar biasa , namun versi awal dari ayam Saigon ini kurang memiliki teknik bertarung namun versi sekarang dari ayam ini sudah sama cerdiknya dengan ayam Bangkok . Tentu saja ayam Saigon akan selalu unggul jika berhadapan dengan jenis ayam lain yang mengandalkan jual beli pukulan. Size ayam Saigon rata – rata besar sehingga untuk kalangan kelas bawah terkadang sulit untuk mencari gandeng . Ketahanan dan kehebatan ayam Saigon inilah yang akhirnya mengilhami para peternak untuk menyilang dengan ayam Bangkok atau jenis lain yang diharapkan dapat saling menutupi kekurangan.
3. Ayam Birma
Kelebihan ayam Birma saat pertarungan pertama, jenis ayam ini memiliki kemampuan memukul tanpa harus mematuk terlebih dahulu (Nyawat, Mranggal, Timpuk , Tipam / Gombel) . Sehingga jika saat babak pertama sudah mengenai bagian lawan yang fital , bukanlah hal yang mengherankan bila ayam birma ini bisa memenangkan pertandingan. Walau pukulan ayam birma ini tidak seberat Bangkok apalagi Saigon tapi ayam ini dengan teknik nyawatnya yang sangat jitu.Ayam birma dikenal pandai didalam menghindar dengan jalan mundur ke belakang / kesamping sambil melemparkan pukulan nyawat hal ini tentunya akan sangat menyulitkan ayam dengan teknik ngunci . Karena ayam ini selalu jaga jarak dan jarang mematuk sehingga lawanpun akan sulit mematuk yang selanjutnya juga akan sulit melepas pukulan sehingga tidak jarang lawan akan mati gaya dan kebingungan bila bertemu dengan ayam birma yang selalu jaga jarak dan tidak mau beradu (tempel) leher didalam sebuah pertarungan .
4. Ayam Brazil
Ayam Brazil berpenampakan seperti ayam Pelung di Jawa Barat badan tampak tinggi, tulangan kasar secara umum gerak geriknya tidak begitu lincah terkesan lamban , karena ayamnya tinggi otomatis kaki nya juga sangat panjang kurang proporsional . Ayam Brazil termasuk ayam botoh (disukai botoh) kinerja mirip mesin disel baru menunjukkan Top performa saat kondisi sudah panas, begitu pula dengan Ayam Brazil di air pertama dan kedua ayam ini apit asor dengan teknik yang kurang bagus namun setelah air ketiga dan seterusnya teknik baru tampak aslinya dan akan mendominasi hingga tetes darah lawan yang terakhir.Namun kalau Ayam Brazil ini kalah pantang bago ayam Brazil untuk keok apalagi lari keluar arena hanya ada satu kata bagi ayam Brazil menang atau mati terhormat diarena.
5. Ayam Taiwan
Ayam Taiwan merupakan Trah ayam yang berasal ari kepulauan Taiwan ( Formosa ) . Merupakan ayam dengan postur tinggi nan atletis dengan ukuran Tinggi hingga 75 cm untuk ukuran ayam Jantan rata rata 4 – 5,5 Kg untuk ukuran ayam betina antara 3 – 3.5 Kg namun banyak juga yang lebih besar dari berat rata rata, Pegangan mberang / Prahu , Badan terkesan sangat panjang. Ayam Taiwan punya pukulan yang sangat keras rata rata mengarah ke kepala lawan terkadang ada ketip bulu sehingga yang di patuk tidak hanya kepala namun juga punggung dan leher.Untuk teknik rata rata kontrol aktif sangat cepat ( Tempel pukul ) namun ada pula yang berteknik ala Bangkok peluk kanan kiri , ngalung , bongkar sayap dll .Ayam Taiwan mempunyai mental yang sangat bagus dan pantang menyerah dalam sebuah pertarungan hanya saja pada saat remaja ayam baru berani ayam sekitar umur 8 -9 bulan namun ada juga yag lebih awal.
B. MODERN TYPE
1. Ayam Pama
Trend Ayam aduan sekarang ini telah mengalami suatu perubahan kemajuan yang sangat besar. Dimana berhasil diciptakan ayam aduan dari berbagai jenis genetika yang benar-benar hebat & tangguh. Adalah ayam dari genetik Burma mix Bangkok atau yang lebih dikenal dengan Pama, sekarang di negeri Siam telah terbukti menjadi yang terbaik. Dari gen inilah telah banyak di lakukan perkawinan silang (crossbreeding) dengan gen ayam Thai, Saigon / ganoi, Pakhoe, Brazilian, yang menghasilkan berbagai jenis seperti ayam Magon (pama-saigon), MaThai (pama-thai) dan nama-nama lain. Ayam Pama mempunyai jenis permainan yang bisa dibilang unik dimana tingkat akurasi/ ketepatan pukulannya sangat tinggi. Pukulannya yang keras & cepat selalu mengenai bagian kepala, mata & paruh. Tehnik permainannya yang unik, dimana banyak sepak (Tembak / mranggal) dan devensif susah masuk belit selain tidak makan pancing (Lock) telah banyak menyebabkan ayam dari jenis Bangkok (Thai) yang terkenal dengan super lock harus sering tersungkur di dalam gelanggang. Evolusi Pama telah berlaku di Thailand di mana hampir 90% darah ayam Aduan mereka yang masuk arena gelanggang aduan di sana kini merupakan turunan dari darah ayam Pama.
2. Ayam Pakhoy (Pemukul Setan)
Menurut informasi ayam Pakhoy adalah ayam asli dr tanah Malaysia yang di assembled dan di improvisasi dengan perpaduan 4 darah, awalnya ayam tersebut khusus untuk melawan Burma. karena untuk ukuran kelas di bawah 3 kg Burma di kalangan di bangkok hampir tidak terkalahkan, maka ayam burma di juluki hoy=setan oleh peternak di bangkok membuat trah baru yang terdiri dari 4 darah (bangkok, burma, Saigon, Brazil) yang setelah direlease ternyata hampir selalu mampu mengalahkan ayam Burma, maka di sebut pakhoy=pemukul setan. Dengan ciri khas antara lain :
1. Memiliki kecepatan yang bagus. ( Menyesuaikan Ayam Birma yang rata – rata cepat)
2. Arah Serangan Ke Badan.(Ayam Birma mempunyai tulangan yang tipis)
3. Jika ada jarak keluarkan pukulan sawat / timpuk / tipam / gombel / pranggal. (Senjata Utama menyerang Birma yang selalu jaga jarak)
4. Pukul berat. (Ayam Birma tidak kuat menerima pukul berat kearah badan)
5. Selalu masuk mendekati lawan dari bawah (sangat rendah sehingga saat mendekat sulit di pukul sawat / timpuk / tipam / gombel).
6. Terkadang ada yang mau mematuk lawan di semua bagian tubuh. (Karena kepala ayam birma cepat dan sulit di patuk)
3. Ayam Pakhoe
Merupakan pengembangan ayam BK biasa dengan teknik dan breeding yg saya juga belum ketahui krn dirahasiakan. Ayam ini dirancang untuk tarung dengan semua jenis trah sehingga ukuran bervariasi dr 3 kg – hingga yang jumbo. ayam assembled Tahiland selatan ini mempunyai kelebihan di banding BK bisa antara lain di langkah , tengok terutama Pukulannya yang sangat tajam dan panas (jauh diatas rata rata bk biasa). Yah inilah diskripsi singkat ayam Bk selatan alias Pakhoe.
C. INTERMEDIATE TYPE
1. Ayam Makhoe
Trend generasi terbaru dari ayam pakhoe adalah hasil crossbreeding antara ayam pakhoe dengan ayam burma yang disebutnya makhoe = pama pakhoe.
Tentunya ayam jenis ini memiliki karakter bermain ketip bulu (nyangkul) atau mematuk segalanya & memukulnya ke badan keras-keras, bahkan juga ke kepala dengan akurasi yang lebih baik.
2. Ayam Magon
Jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama dengan Saigon (pama-saigon = magon). Ayam saigon yang kami maksudkan dari jenis modern yang merupakan hasil cross antara ayam asli vietnam dengan ayam Madagaskar, biasanya ayam ini sudah tidak memiliki bulu botak lagi atau berbulu lebih lebat.
karakter yang diharapkan dari jenis ayam Magon ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ayam burma akan tetapi memiliki zise besar & ketahanan pukulan yang lebih tangguh seperti ayam saigon diharapkan akan lebih mudah untuk mendapatkan lawan tandingan.
D. ADVANCED TYPE
1. Ayam Generasi 3 Darah & 4 Darah
Generasi termutakhir adalah generasi dari crossbreeding antara beberapa jenis ayam aduan tersebut diatas adalah generasi 3Darah dan 4Darah, tentunya dengan karakter yang diharapkan dari jenis ayam ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung yang sangat luar biasa baik kecepatan pukulannya maupun permainannya sehingga mampu di tandingkan dengan segala jenis ayam aduan apapun. jenis ini yang sedang kami banyak-banyak produksi.
baru yang masing – masih trah mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan trah yang lain. Namun sebagai peternak kita hendaknya harus senantiasa mengambangkan ayam adauan di Indonesia sehingga tidak dikenal Final Genetik yang artinya pengembangan genetik pada ayam aduan tidak boleh berhenti dan harus senantiasa dikemangkan dengan melakukan berbagai macam crossbreeding antara satu trah dengan trah yang lain , berikut adalah beberapa Trah ayam aduan yang ada dewasa ini :
A. BASIC TYPE
1. Ayam Bangkok
Jenis ini memang paling populer di kalangan penghobi ayam aduan , mengingat ayam Bangkok tidak hanya dikenal memiliki pukulan yang bagus tapi juga memiliki teknik bertarung yang cukup beragam. Tidak heran hingga terjadi Majas Metonimia di kalangan penghobi ayam aduan semua ayam disebut ayam Bangkok. Ayam Bangkok tidak hanya adu pukul, tetapi juga bisa adu jalu bahkan tidak jarang menggunakan jalu pasangan. Kecerdikan ayam Bangkok dalam bertarung inilah banyak penghpbi ayam aduan yang fanatik , sehingga mereka meyakini ayam Bangkok import memiliki kualitas yang lebih bagus disbanding dengan yang diternak di Indonesia , padahal tidak selamanya benar . Memang yang Import lebih bagus itu hal wajar , selain ongkos kirimnya mahal dam ayam yang dibeli harus berkualitas super. Sementara di Bangkok sendiri yang kualitasnya biasa saja cukup banyak.
2. Ayam Saigon
Ayam Vietnam atau lebih dikenal dengan ayam Saigon, Jenis yang satu ini memiliki kelebihan pukulan yang cukup keras dan ketahanan badan yang luar biasa , namun versi awal dari ayam Saigon ini kurang memiliki teknik bertarung namun versi sekarang dari ayam ini sudah sama cerdiknya dengan ayam Bangkok . Tentu saja ayam Saigon akan selalu unggul jika berhadapan dengan jenis ayam lain yang mengandalkan jual beli pukulan. Size ayam Saigon rata – rata besar sehingga untuk kalangan kelas bawah terkadang sulit untuk mencari gandeng . Ketahanan dan kehebatan ayam Saigon inilah yang akhirnya mengilhami para peternak untuk menyilang dengan ayam Bangkok atau jenis lain yang diharapkan dapat saling menutupi kekurangan.
3. Ayam Birma
Kelebihan ayam Birma saat pertarungan pertama, jenis ayam ini memiliki kemampuan memukul tanpa harus mematuk terlebih dahulu (Nyawat, Mranggal, Timpuk , Tipam / Gombel) . Sehingga jika saat babak pertama sudah mengenai bagian lawan yang fital , bukanlah hal yang mengherankan bila ayam birma ini bisa memenangkan pertandingan. Walau pukulan ayam birma ini tidak seberat Bangkok apalagi Saigon tapi ayam ini dengan teknik nyawatnya yang sangat jitu.Ayam birma dikenal pandai didalam menghindar dengan jalan mundur ke belakang / kesamping sambil melemparkan pukulan nyawat hal ini tentunya akan sangat menyulitkan ayam dengan teknik ngunci . Karena ayam ini selalu jaga jarak dan jarang mematuk sehingga lawanpun akan sulit mematuk yang selanjutnya juga akan sulit melepas pukulan sehingga tidak jarang lawan akan mati gaya dan kebingungan bila bertemu dengan ayam birma yang selalu jaga jarak dan tidak mau beradu (tempel) leher didalam sebuah pertarungan .
4. Ayam Brazil
Ayam Brazil berpenampakan seperti ayam Pelung di Jawa Barat badan tampak tinggi, tulangan kasar secara umum gerak geriknya tidak begitu lincah terkesan lamban , karena ayamnya tinggi otomatis kaki nya juga sangat panjang kurang proporsional . Ayam Brazil termasuk ayam botoh (disukai botoh) kinerja mirip mesin disel baru menunjukkan Top performa saat kondisi sudah panas, begitu pula dengan Ayam Brazil di air pertama dan kedua ayam ini apit asor dengan teknik yang kurang bagus namun setelah air ketiga dan seterusnya teknik baru tampak aslinya dan akan mendominasi hingga tetes darah lawan yang terakhir.Namun kalau Ayam Brazil ini kalah pantang bago ayam Brazil untuk keok apalagi lari keluar arena hanya ada satu kata bagi ayam Brazil menang atau mati terhormat diarena.
5. Ayam Taiwan
Ayam Taiwan merupakan Trah ayam yang berasal ari kepulauan Taiwan ( Formosa ) . Merupakan ayam dengan postur tinggi nan atletis dengan ukuran Tinggi hingga 75 cm untuk ukuran ayam Jantan rata rata 4 – 5,5 Kg untuk ukuran ayam betina antara 3 – 3.5 Kg namun banyak juga yang lebih besar dari berat rata rata, Pegangan mberang / Prahu , Badan terkesan sangat panjang. Ayam Taiwan punya pukulan yang sangat keras rata rata mengarah ke kepala lawan terkadang ada ketip bulu sehingga yang di patuk tidak hanya kepala namun juga punggung dan leher.Untuk teknik rata rata kontrol aktif sangat cepat ( Tempel pukul ) namun ada pula yang berteknik ala Bangkok peluk kanan kiri , ngalung , bongkar sayap dll .Ayam Taiwan mempunyai mental yang sangat bagus dan pantang menyerah dalam sebuah pertarungan hanya saja pada saat remaja ayam baru berani ayam sekitar umur 8 -9 bulan namun ada juga yag lebih awal.
B. MODERN TYPE
1. Ayam Pama
Trend Ayam aduan sekarang ini telah mengalami suatu perubahan kemajuan yang sangat besar. Dimana berhasil diciptakan ayam aduan dari berbagai jenis genetika yang benar-benar hebat & tangguh. Adalah ayam dari genetik Burma mix Bangkok atau yang lebih dikenal dengan Pama, sekarang di negeri Siam telah terbukti menjadi yang terbaik. Dari gen inilah telah banyak di lakukan perkawinan silang (crossbreeding) dengan gen ayam Thai, Saigon / ganoi, Pakhoe, Brazilian, yang menghasilkan berbagai jenis seperti ayam Magon (pama-saigon), MaThai (pama-thai) dan nama-nama lain. Ayam Pama mempunyai jenis permainan yang bisa dibilang unik dimana tingkat akurasi/ ketepatan pukulannya sangat tinggi. Pukulannya yang keras & cepat selalu mengenai bagian kepala, mata & paruh. Tehnik permainannya yang unik, dimana banyak sepak (Tembak / mranggal) dan devensif susah masuk belit selain tidak makan pancing (Lock) telah banyak menyebabkan ayam dari jenis Bangkok (Thai) yang terkenal dengan super lock harus sering tersungkur di dalam gelanggang. Evolusi Pama telah berlaku di Thailand di mana hampir 90% darah ayam Aduan mereka yang masuk arena gelanggang aduan di sana kini merupakan turunan dari darah ayam Pama.
2. Ayam Pakhoy (Pemukul Setan)
Menurut informasi ayam Pakhoy adalah ayam asli dr tanah Malaysia yang di assembled dan di improvisasi dengan perpaduan 4 darah, awalnya ayam tersebut khusus untuk melawan Burma. karena untuk ukuran kelas di bawah 3 kg Burma di kalangan di bangkok hampir tidak terkalahkan, maka ayam burma di juluki hoy=setan oleh peternak di bangkok membuat trah baru yang terdiri dari 4 darah (bangkok, burma, Saigon, Brazil) yang setelah direlease ternyata hampir selalu mampu mengalahkan ayam Burma, maka di sebut pakhoy=pemukul setan. Dengan ciri khas antara lain :
1. Memiliki kecepatan yang bagus. ( Menyesuaikan Ayam Birma yang rata – rata cepat)
2. Arah Serangan Ke Badan.(Ayam Birma mempunyai tulangan yang tipis)
3. Jika ada jarak keluarkan pukulan sawat / timpuk / tipam / gombel / pranggal. (Senjata Utama menyerang Birma yang selalu jaga jarak)
4. Pukul berat. (Ayam Birma tidak kuat menerima pukul berat kearah badan)
5. Selalu masuk mendekati lawan dari bawah (sangat rendah sehingga saat mendekat sulit di pukul sawat / timpuk / tipam / gombel).
6. Terkadang ada yang mau mematuk lawan di semua bagian tubuh. (Karena kepala ayam birma cepat dan sulit di patuk)
3. Ayam Pakhoe
Merupakan pengembangan ayam BK biasa dengan teknik dan breeding yg saya juga belum ketahui krn dirahasiakan. Ayam ini dirancang untuk tarung dengan semua jenis trah sehingga ukuran bervariasi dr 3 kg – hingga yang jumbo. ayam assembled Tahiland selatan ini mempunyai kelebihan di banding BK bisa antara lain di langkah , tengok terutama Pukulannya yang sangat tajam dan panas (jauh diatas rata rata bk biasa). Yah inilah diskripsi singkat ayam Bk selatan alias Pakhoe.
C. INTERMEDIATE TYPE
1. Ayam Makhoe
Trend generasi terbaru dari ayam pakhoe adalah hasil crossbreeding antara ayam pakhoe dengan ayam burma yang disebutnya makhoe = pama pakhoe.
Tentunya ayam jenis ini memiliki karakter bermain ketip bulu (nyangkul) atau mematuk segalanya & memukulnya ke badan keras-keras, bahkan juga ke kepala dengan akurasi yang lebih baik.
2. Ayam Magon
Jenis ayam ini hasil dari crossbreeding antara ayam Pama dengan Saigon (pama-saigon = magon). Ayam saigon yang kami maksudkan dari jenis modern yang merupakan hasil cross antara ayam asli vietnam dengan ayam Madagaskar, biasanya ayam ini sudah tidak memiliki bulu botak lagi atau berbulu lebih lebat.
karakter yang diharapkan dari jenis ayam Magon ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ayam burma akan tetapi memiliki zise besar & ketahanan pukulan yang lebih tangguh seperti ayam saigon diharapkan akan lebih mudah untuk mendapatkan lawan tandingan.
D. ADVANCED TYPE
1. Ayam Generasi 3 Darah & 4 Darah
Generasi termutakhir adalah generasi dari crossbreeding antara beberapa jenis ayam aduan tersebut diatas adalah generasi 3Darah dan 4Darah, tentunya dengan karakter yang diharapkan dari jenis ayam ini adalah jenis ayam aduan dengan gaya bertarung yang sangat luar biasa baik kecepatan pukulannya maupun permainannya sehingga mampu di tandingkan dengan segala jenis ayam aduan apapun. jenis ini yang sedang kami banyak-banyak produksi.
PAKAN AYAM BANGKOK
Memiliki ayam bangkok tidak hanya memelihara saja, tapi juga diperhatikan hal-hal penting lainnya misalnya tempat pemeliharaannya (kandang atau umbaran), masalah pakan dan kesehatan ayam tersebut.
Untuk masalah pakan merupakan salah satu faktor utama dalam memelihara ayam. Pada pakan, keseimbangan nutrisi harus diperhatikan karena sangat berpengaruh besar pada pertumbuhan, stamina dan kemampuan bertarung. Memelihara ayam bangkok tidak seperti memelihara ayam jawa dimana ayam bangkok lebih mudah terserang penyakit meskipun ayam jawa juga bisa terserang penyakit juga. Ayam jawa (wareng misalnya) hanya diumbar di kebon saja sudah bisa hidup dan diberi pakan sisa-sisa.
Pakan Ayam Jago Bangkok
Pakan ayam jago tidak hanya satu komposisi saja, lebih baik campuran dari berbagai komposisi sehingga kebutuhan gizi & nutrisi pada ayam lebih bagus. Komposisi itu diantaranya Jagung, Kacang Ijo, Beras Abang (Merah), Nasi, Konsentrat (AD1) dan Bekatul (katul). Komposisi tersebut tergantung jenis ayamnya untuk mengkombinasi jumlah prosentase banyaknya. Seumpama ayam pukul, kacang ijo lebih diperbanyak. Kalau ayam jalu, yang diperbanyak Beras Merahnya. Jika komposisi pakan tersebut terlalu banyak bisa dikurangi tergantung pilihan kita. Semua pakan tersebut dicampur dengan air hangat kemudian diremas-remas supaya tercampur rata dan mudah untuk dimakan. Pemberian pola makan seperti ini jadi ayam mudah gemuk, kasih makan jangan sampai kenyang, sedang saja.
Seandainya tidak memakai Kacang Ijo juga tidak apa-apa, karena harganya cukup mahal sekitar enambelas ribu per kilonya. Memang kacang ijo ini sangat bagus untuk pakan tapi coba cari alternatif lain atau untuk sekedar irit kacang hijaunya dikasih sedikit saja. Jagung juga bagus, murah dan kandungan nutrisinya juga tidak kalah dengan kacang ijo. Jagung dapat membantu pertumbuhan bulu baru pada ayam, biasanya digunakan untuk merontokkan bulu ayam yang sudah mau ganti. Porsi jagung ini dilebihkan untuk ayam yang sedang ganti bulu atau mabung (ngebung). Fungsi beras merah adalah untuk mengencangkan otot-otot dan menu diet yang bagus. Pemberian beras merah ini kalau sudah jago, bisa juga diberikan kepada jenis ayam yang mudah gemuk untuk mengurangi bobot ayam.
Memberi Pakan Kering
Kegemukan pada ayam akan mengurangi kelincahan, padahal ayam bertarung membutuhkan kelincahan. Lebih bagus ayam bobotnya ringan dari pada kegemukan, karena bobot yang kegemukan ketika meloncat memukul terlalu berat sehingga memerlukan enegi besar untuk mengangkat tubuhnya maka yang terjadi adalah ayam mudah ngos-ngosan (krenggosan). Pengalaman, ayam itu ringan tapi sehat. Tips untuk mengurangi berat badan adalah memberi pakan ayam kering atau pakannya tidak dicampur air. Untuk minumnya kasih pada saat pagi atau sore saja, tapi kalau ayamnya dijemur kasih minum habis dijemur pemberiannya sepuluh menit kemudian setelah dijemur. Kurangi porsi makannya tapi jenis makanannya tetap berfareasi atau campuran, jangan sejenis dan itu-itu saja (misalnya gabah terus-terusan). Yang penting asupan gizinya tercukupi sehingga ayam sehat, ringan, lincah dan kuat. Jangan lupa kasih jamu-jamuan biar tambah vit.
Kandungan Nutrisi Pakan yang Dibutuhkan :
Protein
Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam sabung sering menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk ayamnya.
Lemak
Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan disabung, lemak tidak terlalu perlu. Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan padat tubuhnya. Jika terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga mudah lelah atau tidak mapu untuk memukul.
Karbohidrat
Zat ini sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina. Stamina ayam memang harus diperhatikan karena harus bertarung beberapa ronde, setiap ronde lamanya 15 menit.
Vitamin dan mineral
Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan, dan menghindarkan kecacatan pada kaki.
Air
Selain pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60% tubuh ayam terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan, dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.
Hijauan
Hijauan merupakan pakan tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya hijauan diberikan sejak anak ayam berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa kecambah kacang hijau (taoge), kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang mengandung air dan tidak memberikan efek racun bagi ayam.
Grit
Grit adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di tembolok, yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan kepada anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau melukai pencernaannya.
AYAM BANGKOK IDEAL
Untuk ayam bangkok ideal ini banyak kriteria yang harus dipenuhinya antara lain :
1. Tulang wajah tidak kasar lebih baik
2. Tulang sambungan kepala dan leher tidak menonjol
3. Ruas tulang leher rapat
4. Celah sambungan leher dan bahu rapat/sayap merapat ke badan
5. Tulang sayap bagian dalam makin tebal lebih baik
6. Tulang pinggul bulat atau tidak menonjol
7. Tulang dada labar dan tebal tapi tidak terlalu menonjol
8. Tulang supit/tulang dibawah pangkal ekor makin rapat makin baik
9. Jarak ujung tulang dada dengan tulang supit makin dekat semakin baik
10. Kepala seperti buah pinang
11. Patuk atau paruh berukuran sedang tetapi tebal
12. Badan panjang
13. Dada bidang/lebar
14. Sayap rapat dan panjang
15. Pangkal ekor berukuran sedang
16. Pangkal paha bulat dan pipih
17. Kaki bulat boleh juga persegi,sisik tersusun rapi dan kering
18. Jari kaki panjang dan halus
19. Memiliki bulu sayap dan bulu ekor yang lengkap
Jika seekor ayam bangkok/aduan memenuhi kriteria diatas maka ayam tersebut akan memiliki pukulan yang keras,tahan terhadap pukulan.
No comments:
Post a Comment